Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan (tengah) berjabat tangan dengan
General Manager Nippon Koei Ltd & Ass Seiji Koyanagi dan para
konsultan di Kantor PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan
Jaringan (Pikitring) Sumut, Aceh dan Riau di Jalan dr Cipto Medan Rabu
[09/06]. ( Berita Sore/Laswiyati Wakid )
MEDAN (Berita): Meski belum ada kepastian izin lokasi dari Gubernur
Sumatera Utara, namun PLN tetap berkomitmen pembangunan Proyek Listrik
Tenaga Air (PLTA) Asahan III yang berlokasi di Asahan dan Tobasa akan
tetap dikerjakan tahun depan.
Hal itu ditegaskan Direktur Utama PT
PLN Dahlan Iskan kepada wartawan usai menandatangani kontrak kerjasama
(contract agreement) antara PLN dengan General Manager Nippon Koei Ltd
& Ass Seiji Koyanagi di Kantor PT PLN (Persero) Proyek Induk
Pembangkit dan Jaringan (Pikitring) Sumut, Aceh dan Riau di Jalan dr
Cipto Medan Rabu [09/06] .
Penandatanganan itu disaksikan Perwakilan dari Kedubes Jepang
Tsuchiya Takehiro, Honor Chief Representatif JICA Indonesia Sakamoto
Takashi dan Konsul Jenderal Jepang di Medan Minoru Shirota.
Penandatanganan kerjasama PLN dengan Nippon Koei untuk enggineering
services pembangunan proyek PLTA Asahan 3 kapasitas 2 x 87 MW) yang
berlokasi di Kabupaten Asahan dan Tobasa, Sumut.
Dalam pembangunan proyek tersebut, Nippon Koei akan bekerjasama
dengan konsultan dalam negeri diantaranya PT Connusa Energindo, PT
Kwrasa Hexagon, PT Askonin Engineering Manggala Pratama, PT Tata Guna
Patria dan PT Jaya CM.Para konsultan itu juga ikut menandatangani
kontrak kerjasama tersebut.
Dahlan didampingi Direktur Perencanaan Nasri Sibayang dan Direktur
Operasi Indonesia Barat Harry Jaya Pahlawan. General Manager (GM PT PLN
(Persero) Wilayah Sumatera Utara Ir Denny Pranoto, GM PT PLN (Persero)
Pembangkitan Sumbagut Ir Ikuten Sinulingga dan GM PT PLN (Persero)
Pikitring Sumut, Aceh, Riau Ir Bintatar Hutabarat dan Deputi Manager
Komunikasi dan Hukum PLN Pembangkitan Sumbagut Marodjahan Batubara.
Dahlan mengatakan pada 5 Desember 2007, PLN mengajukan penawaran
tehnis ke konsultan. Ada empat kontraktor yang ikut tender, Juni 2008,
dilakukan evaluasi tehnis. Japan Bank for International Cooperation
(JBIC) pada 26 Pebruari 2008 menetapkan Nippon Koei Ltd sebagai
enginernya yang akan membantu PLN dalam pelelangan.
Nilai loan (pinjaman) mencapai 2,6 miliar yen. Ditetapkan tenaga
engineering lokal 25 orang membawahi 73 pekerja dan engineering Jepang
29 orang membawahi 681 pekerja. Sekarang investasi asing cukup 25
persen saja dan Indonesia 75 persen. "Proses tender, lelang paling
cepat sepuluh bulan sehingga PLTA Asahan III dapat mulai dikerjakan
pada tahun depan,” tegas Dahlan. Menurut Dahlan, penandatanganan
contract agreement ini merupakan bukti kesungguhan dan wujud nyata dari
komitmen PLN untuk segera membangun PLTA Asahan 3 demi kepentingan
masyarakat Sumut.
Oleh karena itu, Dahlan berharap dukukungan dari semua pihak,
khususnya Pemda Sumut beserta seluruh jajarannya. Sebab untuk membiayai
proyek ini, PLN telah mendapatkan jaminan pinjaman dari investor
sehingga diperlukan upaya pencapaian untuk segera membangun PLTA
tersebut.
Ketika ditanya seandainya izin lokasi belum juga diberikan Gubsu,
Dahlan menegaskan kita jangan berandai-andai dulu. PLN sendiri sudah
menyurati Pemda Sumut untuk memberitahukan masalah pelaksanaan PLTA
Asahan III ini. Nanti diharapkan ada rapat lagi dengan Pemda Sumut
untuk merumuskan bagaimana bentuk kerjasama yang pas. Namun PLN
menawarkan saham untuk PLN cukup 60 persen saja dan 40 persen buat tiga
Pemda; Asahan, Tobasa dan Pemprovsu.
Dahlan menegaskan pada pertengahan Mei 2010, jajaran direksi
PLN bersama tokoh adat dan masyarakat di Kabupaten Asahan khususnya di
sekitar Proyek PLTA Asahan 3 sudah membuat acara selamatan untuk segera
dimulainya proyek tersebut.
Tahap persiapan, katanya, PLN sudah menghabiskan dana Rp100 miliar
lebih untuk studi kelayakan, pembuatan detail desain dan Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).”Kehadiran PLTA Asahan 3
sesungguhnya mempunyai peran yang strategis untuk mendukung
ketersediaan pasokan listrik bagi Sumut,” tegasnya.
Menurut dia, pertumbuhan konsumsi listrik di Sumut meningkat pesat
seringgi dengan naiknya pertumbuhan ekonomi. Namun pembangkit dan daya
tetap. Dalam tiga bulan saja, terjadi kenaikan pemrintaan hingga 3 MW.
Saat ini daya di Sumut hanya 1.450 MW relatif sama dengan beban puncak.
Artinya, daya sama dengan beban puncak sehingga cukup dan pas-pasan.
Kalau terjadi gangguan di pembangkit maka listrik akan berkurang
sehingga pembangkit baru sangat mendesak dibangun.
Usai menandatangani contract kerjasama, Dahlan melakukan kunjungan
kerja ke Pangkalan Susu untuk meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) Pangkalan Susu (2×200 MW) sekaligus melihat proses ketersediaan
gas di wilayah tersebut. Dalam kunjungan tersebut, Dahlan juga
menyerahkan bantuan CSR PLN kepada salah satu Pondok Pesantren yang ada
di Sumut. (wie). Sumber: http://beritasore.com/2010/06/10/plta-asahan-iii-mulai-dikerjakan-tahun-depan/
|