Conservation Society (MCS) pekan lalu mengeluarkan peringatan kepada warga Inggris agar berhati-hati saat berlibur ke pantai. Karena saat ini tengah terjadi ‘invasi’ ubur-ubur di perairan Inggris. Lalu bagaimana dengan Indonesia? "Sejauh ini kami belum menerima laporan mengenai pengaruh peningkatan populasi ubur-ubur oleh tim operasional Taman Impian Jaya Ancol,” kata humas Taman Impian Jaya Ancol, Ike Putri "Laporannya akan kami tindaklanjuti kepada tim operasional, terima kasih,” ketik Ike menutup pembicaraan. Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dedi Sutisna, mengatakan peningkatan populasi ubur-ubur tidak akan mempengaruhi kehidupan manusia. "Permasalahan di Inggris itu tidak berpengaruh ke Indonesia, karena populasi ubur-ubur ini musiman dan tidak serentak di semua daerah, hanya beberapa daerah tertentu yang mengalami. "Indikatornya apabila jumlah populasi ubur-ubur meningkat berarti lingkungan bawah lautnya menjadi lebih baik,” ujarnya.
Sebelumnya Badan Konservasi Biota Laut Inggris, MCS, mengeluarkan peringatan akan adanya peningkatan populasi ubur-ubur di seantero pantai Inggris.
"Ada bukti kuat bahwa jumlah ubur-ubur meningkat di seluruh dunia, termasuk di Laut Inggris. Dan peningkatan ini telah meningkat dikaitkan dengan polusi, memancing berlebihan, dan perubahan iklim,” kata manager program keanekaragaman hayati MCS, Peter Richardson.
Yang biasanya terlibat di perairan Inggris adalah ubur-ubur jenis barel, moon, compass, biru, dan singa.
Masyarakat di sekitar pantai diharapkan tidak mendekati ubur-ubur, karena walaupun sebagian memiliki sengatan ringan, beberapa seperti ubur-ubur jenis singa yang dayang dari laut Irlandia dan Norfolk memiliki sengatan yang kuat, meski tidak menyebabkan kematian. (uky)
sumber : okezone.com
|