Sikap
Gereja Katolik Cina yang menahbiskan seorang uskup tanpa mendapat
persetujuan dari otoritas tertinggi Vatikan, Paus semakin memanas.
Bahkan seorang pejabat tinggi Gereja Katolik Roma menyebut ketegangan
antara Vatikan dan gereja Katolik Cina yang didukung pemerintah sebagai
"perang.”
Dirilis
VOA, Jumat (15/7) Kardinal Hongkong Joseph Zen berbicara di New York
setelah gereja Cina menahbiskan seorang uskup lagi tanpa mendapat
persetujuan dari Paus, suatu pelanggaran terhadap kebijakan Vatikan.
Zen
menuding penahbisan itu ulah mereka yang ia sebut sebagai pejabat
pemerintah rendahan yang membandel, yang memaksakan pejabat gereja Cina
agar melaksanakan perintah mereka. Ia mengimbau Presiden Hu Jintao dan
Perdana Menteri Wen Jiabao agar mengendalikan para pejabat tersebut.
Gereja
dukungan pemerintah hari Kamis mengangkat Joseph Huang Bingzhang
sebagai uskup kota Shantou di provinsi Guangdong, Cina bagian selatan.
Ini merupakan penahbisan ketiga sejak November 2010.
Vatikan
dan Beijing memutuskan hubungan sewaktu komunis Cina merebut kekuasaan
pada tahun 1949. Sekitar 12 juta umat Katolik tinggal di Cina. Banyak di
antara mereka menjadi jemaat gereja dukungan pemerintah. Para pemimpin
Tiongkok menganggap kebijakan Vatikan sebagai campur tangan terhadap
urusan dalam negeri mereka.
Jika
masing-masing pihak sulit mengesampingkan egoisitas dalam masalah
tersebut maka sulit untuk mencari titik temu sebagai alternative yang
solutif. Kehadiran seorang pemuka agama adalah kebutuhan setiap
masyarakat, bukan atas persetujuan ataupun kepentingan politik semata.
sumber: jawabn com
|